PMI Manufaktur RI Lesu pada September, Terkontraksi 3 Bulan Berturut-turut

Agustiyanti
1 Oktober 2024, 09:43
industri manufaktur, PMI Manufaktur
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja memantau proses produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan sektor industri manufaktur di kuartal III-2020 sebesar 5,25 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Lembaga pemeringkat, S&P Global mendata, kondisi manufaktur Indonesia pada September 2024 masih terkontraksi, meski lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks manajer pembelian atau PMI manufaktur Indonesia tercatat di angka 49,2, naik tipis dibandingkan Agustus 2024 sebesar 48,9.

"Kinerja manufaktur Indonesia yang kurang memuaskan dikaitkan dengan lingkungan ekonomi makro global yang secara umum lesu selama bulan September," ujar Direktur Ekonomi di S&P Global Market Intelligence Paul Smith dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (1/10). 

Menurut dia, kondisi manufaktur yang masih memburuk tercermin dari penurunan output maupun pesanan baru pada September. Ia mencatat, ekspor manufaktur manunjukkan penurunan tercepat dalam hampir dua tahun terakhir.

Perusahaan secara alami merespons penurunan permintaan dengan mengurangi aktivitas produksi, memanfaatkan persediaan, serta efisiensi operasional. Meski demikian, menurut dia, perusahaan masih menambah pekerja karena mereka melihat kondisi ke depan akan lebih baik.

"Di tengah harapan akan lingkungan operasional yang lebih stabil dan ekonomi yang lebih baik di tahun mendatang, keyakinan terhadap prospek ekonomi yang lebih baik berada di level tertinggi selama tujuh bulan pada September," kata dia. 

Di sisi harga, menurut catatan S&P Global, biaya produksi justru naik tajam, sebagian mencerminkan faktor nilai tukar yang tidak menguntungkan meski inflasi tercatat paling lemah dalam setahun terakhir.

Meski demikian, harga barang justru diturunkan sedikit untuk pertama kalinya sejak bulan Juni 2023, menanggapi kondisi pasar yang lebih sepi. S&P menganggap kondisi permintaan pasar masih lamban dan aktivitas ekonomi secara umum lebih rendah dibandingkan sebelumnya pada tahun ini. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...